Rabu, 04 Desember 2013

Beda Jenis Nyamuk Penyebab DBD dan Malaria, Beda Juga Cara Menanganinya



        Meski ukurannya kecil, namun nyamuk bisa menularkan penyakit tertentu seperti demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. Nyamuk penyebab kedua penyakit itu jenisnya berbeda. Karena beda penyebab, maka beda pula cara menangani perkembangbiakan nyamuk ini.

Nyamuk Aedes aegypti


   "Aedes aegypti kakinya seperti macan tutul, sedangkan kalau Anopheles biasanya kakinya lebih panjang dan lebih besar," terang drh Olan Sebastian, MM, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (4/12/2013).



   Coba tepuklah nyamuk dan perhatikan dengan baik serangga kecil itu. Pada nyamuk Aedes aegypti, Anda akan melihat bintik-bintik putih di badan nyamuk. Hewan yang satu ini cenderung suka bermain di air yang bersih dan sekolah, terutama yang berada di sekitar sekolah dan rumah. Nyamuk ini suka berkeliaran di siang hari. Pada saat hinggap, tubuhnya tidak membentuk sudut 90 derajat.



    Sedangkan nyamuk Anopheles bentuk tubuhnya kecil dan pendek, pada saat hinggap membentu sudut 90 derajat, warna tubuhnya cokelat kehitaman, dan bentuk sayapnya simetris. Nyamuk ini menyukai air kotor dan tempat sampah. Umumnya nyamuk penyebab penyakit malaria ini ditemukan di daerah pedalaman.



   Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk tersebut, kebersihan lingkungan jelas harus dijaga. Pemakaian antinyamuk juga dianjurkan karena umumnya bisa mengusir nyamuk lantaran hewan tersebut tidak menyukai baunya. Sedangkan untuk pemakaian obat nyamuk bakar, drh Olan tidak menyarankan. Sebab asap dari obat nyamuk bakar bisa masuk ke paru-paru manusia.




   "Kalau pakai yang semprot, biarkan dulu selama satu jam, baru masuk ke rumah lagi. Sedangkan kalau pakai obat nyamuk elektrik harus hati-hati juga kalau terjadi arus pendek listrik," terangnya.



   "Perlu menjaga lingkungan kita supaya tidak ada nyamuk, karena nyamuk itu hidup di air tergenang. Usahakan jangan ada air tergenang di dekat pohon rindang, juga bersihkan barang bekas jangan sampai menumpuk. Saat musim hujan memang lebih banyak nyamuk karena kan banyak air menggenang," sambung drh Olan.



   Sementara itu menurut Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) drh. Wiwiek Bagja, paling aman menghindari nyamuk adalah dengan memasang kelambu di tempat tidur. Bisa digunakan juga tanaman yang baunya tidak disukai nyamuk seperti chrysanthemum.



   "Makanya ini juga sering dijadikan sebagai sampo penghilang kutu pada anjing. Nah, tanaman ini juga nggak masalah bila dibuat antinyamuk karena herbal. Di kulit manusia cenderung aman, tapi nyamuk tidak suka dengan tumbuhan ini," ucap drh Wiwiek.



source from : detik.com

Selasa, 31 Mei 2011

Asap mengepul di Langit Sunda Kelapa

   Sunda Kelapa, Penyakit Demam Berdarah Dengue (BDB) rasanya sudah sangat akrab sekali dengan telinga kita. Tidak hanya pada musim-musim tertentu saja penyakit ini muncul, dulu memang iya, tapi rasanya beberapa tahun terakhir penyakit ini menyerang hampir sepanjang musim. Perubahan kondisi iklim global -biasa kita sebut Global Warming- menyebabkan perubahan siklus hidup dari nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor agent penyakit ini.
Tim Pengasapan beraksi
   Sebagai salah satu tindakan preventif agar penyakit ini tidak menyebar-khususnya di Pelabuhan Sunda Kelapa-, maka dilakukanlah pengasapan/Fogging di wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa pada hari Senin, 30 Mei 2011. Area pelabuhan yang menjadi target fogging adalah Kantor PT. Pelindo II (Persero) Pelabuhan Sunda Kelapa, Masjid Al-Bahrain Pelabuhan Sunda Kelapa, wilayah perkantoran agen kapal/perahu dan perkantoran lainnya di sekitar pos 2 Pelabuhan Sunda Kelapa.
    Persiapan untuk fogging sudah dilakukan sejak pagi hari, mulai dari menyiapkan mesin fogging-swingfog-, sampai perlengkapan penunjang lainya seperti gloves dll. Persiapan selesai dan dengan menaiki Ambulance tercinta "Tim Pengasap" berangkat ke TKP-yaa..eee-.
Masjid Al-Bahrain tidak luput dari fogging
     Pelaksanaan fogging didukung oleh pihak ke-3 dalam hal ini PT. Pisbo Jaya selaku rekanan KKP Kelas I Tanjung Priok. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 2 tim. Tim pertama bertugas untuk "mengasapi" area perkantoran sedangkan Tim kedua melaksanakan pengasapan di area PT. Pelindo II dan Masjid Al-Bahrain. Tidak ada kendala berarti ketika pelaksanaan kegiatan fogging ini, mungkin karena tim pelaksana merupakan orang-orang terlatih dan berpengalaman-nasis.com(heee)-. Selesai dengan areanya masing-masing tim kembali berkumpul untuk selanjutnya "mengasapi" Kantor Dinas Kehutan dan Karantina Hewan & Tumbuhan.
     Peluh yang membasahi sekujur tubuh sampai tidak terasa ketika tugas telah terselesaikan dengan baik-good job,guys!-,, 2 Jempol untuk Tim Pengasapan. Semoga tenaga yang tercurah,peluh yang menetes, dan bensin yang terpakai-bwt ambulans khususnya- dapat tergantikan dengan lingkungan yang sehat jauh dari penyakit. Akhirnya harapan kita bersama agar upaya kita untuk menjadikan Pelabuhan Sunda Kelapa ini kedepannya sebagai Pelabuhan Sehat yang jauh dari penyakit akan sukses dan semoga asap yang mengepul di langit Sunda Kelapa tidak lah sia-sia. -Amin-

Ambulance tercinta



Sabtu, 28 Mei 2011

Kekebalan terhadap Antibiotik Ancam Kesehatan Dunia

     Semakin kebalnya masyarakat terhadap antibiotik semakin menjadi keprihatinan para pakar kesehatan di seluruh dunia. Mereka khawatir dalam beberapa tahun mendatang, tubuh kita mungkin tidak bisa bertahan terhadap penularan beberapa jenis bakteri.

    Masyarakat semakin kebal terhadap obat-obatan antibiotik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap demikian dan menyebut kekebalan tersebut sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan manusia.
Berbagai macam Antibiotik
     Para pakar mengatakan jika masalah itu tidak diatasi dari sekarang, penyakit-penyakit menular yang sebelumnya dapat diobati dapat merebak lagi dengan lebih hebat. Dr. Thomas Frieden, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengimbau Kongres Amerika agar menanggapi bahaya yang ditimbulkan mikroba yang kebal yang bisa mengakibatkan cara-cara pengobatan saat ini menjadi tidak manjur. “Jika kita tidak meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah kekebalan antibiotik, kita mungkin akan mengalami keadaan di mana hanya ada sedikit atau tidak ada sama sekali cara untuk menangani banyak penyakit menular," katanya.
    Para pakar khawatir semakin banyak antibiotik digunakan, semakin kurang kemanjurannya. Mutasi genetika bakteri yang membuat bakteri itu kebal terhadap antibiotik adalah proses alamiah yang normal. Proses tersebut terjadi semakin cepat, karena penggunaan antibiotik yang berlebihan.
    Dr. Donald Poretz mengatakan bakteri yang kebal dapat mengakibatkan perebakan beberapa jenis penyakit berbahaya. “Contohnya adalah infeksi saluran kencing, kulit, dan paru-paru," ujar Dr. Poretz. "Bakteri-bakteri berbeda menyebabkan terjadinya berbagai jenis infeksi ini, karena bakteri itu menjadi semakin kebal. Kemudian, pada penyakit yang lebih berbahaya, seperti tuberkulosa, yang terdapat di banyak bagian dunia, orang diberi berbagai macam obat antibiotik, tetapi kuman tuberkulosa justru menjadi kebal."
Banyak perusahaan obat, menurut para pakar, mengurangi produksi antibiotik sehingga memperburuk masalah tersebut. Penggunaan antibiotik yang kurang dari dosis semestinya mengakibatkan bakteri yang seharusnya bisa dibasmi, tetap hidup dan malah menjadi lebih kuat.
     Dr. Anthony Fauci dari Badan Penanganan Alergi dan Penyakit Menular Amerika mengatakan banyak perusahaan obat hanya memikirkan keuntungan, dan mengurangi atau menghentikan produksi antibiotik. “Perusahaan obat cenderung memilih produksi obat yang dibutuhkan banyak orang sepanjang hidup mereka daripada obat yang hanya dibutuhkan sekelompok kecil orang hanya untuk 10 hari sampai dua minggu dalam setahun,”kata Fauci.
    Para pakar mengatakan pemecahan masalah itu terletak pada upaya memberikan penyuluhan kepada pasien dan dokter, agar menghindari penggunaan antibiotik jika tidak perlu.
 
Source from voanews

Jumat, 27 Mei 2011

Hygiene Sanitasi Kapal di KKP Sunda Kelapa


     Sunda Kelapa, KKP Kelas I Tanjung Priok Wilayah Kerja Sunda Kelapa merupakan benteng pertahanan pertama cegah tangkal penyakit, agar penyakit tidak dapat berpindah - masuk maupun keluar - dari wilayah teritorial negara Indonesia. Salah satu bentuk pencegahannya adalah dengan melaksanakan Hygiene Sanitasi Kapal yang secara periodik terus dilakukan oleh Wilayah Kerja Sunda Kelapa.
      Kegiatan yang dilakukan ketika melakukan Hygiene Sanitasi Kapal diantaranya adalah pengawasan kapal dari sumber pencemar, yang meliputi Tempat Sampah; SPAL; Ballast Tank. Pengawasan juga dilakukan terhadap faktor yang dianggap dapat menjadi perantara penyakit di atas Kapal, diantaranya Dek Kapal; Kamar ABK/Penumpang; Kamar Mandi/WC; Dapur; Gudang Makanan. Juga pada kondisi kesehatan dan kebersihan dari ABK Kapal maupun Juru Masak (Koki) Kapal.
      Pengawasan Hygiene Sanitasi Kapal ini dilakukan pada setiap kapal yang merapat di dermaga/kade Pelabuhan Sunda Kelapa. Pada keadaan tertentu tidak hanya dilakukan pengawasan terhadap kapal, tetapi juga melakukan kegiatan sanitasi lainnya, seperti pengambilan sampel air di atas kapal, pengambilan sampel makanan di atas kapal, sampai pelaksanaan keuring bagi ABK-ABK kapal.
      Pada saat pelaksanaannya tentu saja ada hambatan dan rintangan yang harus dihadapi, misalnya kondisi kapal yang kurang aman untuk dinaiki, posisi kapal yang tidak merapat pada kade -sehingga untuk mencapainya harus meloncat dari kapal ke kapal lainya hingga sampai pada kapal yang dituju-. Suka duka tersebut harus dihadapi dengan semangat tinggi untuk mencegah dan meningkatkan derajat kesehatan khususnya di Pelabuhan Sunda Kelapa

Selasa, 24 Mei 2011

Visi & Misi Wilayah Kerja Sunda Kelapa

VISI
PELABUHAN SUNDA KELAPA BEBAS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL WABAH TAHUN 2012.

                     MISI
1. MENGOPTIMALKAN SDM WILKER SUNDA KELAPA
2. MENGEMBANGKAN JEJARING KERJA
3. MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT PELABUHAN
4. MEMBUDAYAKAN DISIPLIN KERJA
5. MENGOPTIMALKAN PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO

Senin, 23 Mei 2011

Wilker Sunda Kelapa, Present !!!

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Dengan berkembangnya teknologi informasi belakangan ini membuat dunia informasi semakin maju. Kemajuan teknologi bak pedang bermata dua, bila salah-salah menggunakan bisa saja malah dampak negatif yang akan kita rasakan.
Blog ini dibuat semata-mata ingin memperkenalkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sunda Kelapa yang merupakan salah satu wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Disamping itu pula kami juga ingin berbagi untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, agar manfaat utama dari kemajuan teknologi ini dapat bermanfaat lebih khususnya bagi dunia kesehatan di tanah air.
Akhir kata, semoga blog ini dapat menjadi media silaturahmi dan informasi kita semua.


Admin Say's